Sebagai daerah yang berpenduduk asli agama Islam, pulau
Lombok memiliki banyak tempat tempat peninggalan bernuansa Islam yang sangat
menarik untuk di kunjungi. Berikut adalah bangunan bangunan bersejarah
tersebut.
·
Masjid
kuno Gunung Pujut
Bangunan Masjid Kuno gunung Pujut. Adalah sebuah
Masjid yang di bangun di atas bukit yang terletak di di desa Sengkol Kecamatan
Pujut Lombok Tengah, yang mana, mesjid ini merupakan serpihan sejarah
penyebaran Agama Islam. Bentuk yang sangat unik sehingga banyak pengunjung yang
sengaja datang ke tempat ini hanya untuk menyaksikan secara langsung Masjid
yang terbuat dari bamboo dengan atap alang alang. Tiang penyangga utamanya ada
empat buah dengan 28 buah penyangga lainnya. Kompleks bangunan masjid ini
merupakan kompleks Pedewa, yaitu
suatu sarana kegiatan ritual bagi penganut isalam Watu Telu pada masu dulu.
Dimana pedewa ini terdiri dari empat bangunan berbeda, yaitu Pedewa Peringga,
yang di gunakan khusus menyimpan harta kerajaan pada masanya, kemudian Pedewa
Pujut, sebagai tempat semedi, selanjutnya Pedewa Dapur, merupakansebuah keratin
atau istana, dan bekas pendopo yang letaknya tepat di depan pendewa dapur.
Pedewa ini
sendiri merupakan peninggalan Raja Majapahit yang berkelana dari jawa ke daerah
timur. karena terimbas masa transisi penyebaran Islam di jawa pada saat itu.
Menurut sejarah,, gunung pujut adalah tempat pusat pemerintahan raja Pujut yang
memiliki kekuasaan pemerintahan sendiri, yang di perintah oleh raja raja dari
keturunan Raja Majapahit. Jadi sebelum ajaran agama islam sampai di daerah ini,
maka saat itu di daerah ini pernah dalam pengaruh ajaran Hindu, selain dengan
adanya peninggalan sebuah kuburan bernama Sempana Majapahit yang dapat kita
temukan di kaki gunung Pujut sebelah barat laut.
·
Pelabuhan
Tua Peninggalan Belanda
Ampenan merupakan salah
satu kecamatan yang nuansanya paling klasik di pulau Lombok, karena arsitektur
bangunan bangunannya dominan bernuansa jaman Belanda dulu masih banyak berdiri
kokoh hingga sekarang. Ampenan sebenarnya adalah kota pelabuhan pada jamannya,
karena di ampenan ini dahulunya merupakan satu satunya pelabuhan di pulau
Lombok, yang di bangun oleh Belanda berkisar antara tahun 1948, yang sekarang
hanya tersisa patok patok besi , sebuah katrol yang sudah karatan, dan deretan
bangunan bangunan dari penduduk yang datang dari seluruh penjuru negri, mulai
dari kampung Tionghoa, kampung Bugis, kampung Melayu, kampung Jawa, kampung
Bali, kampung Arab dan dari daerah lainnya yang heterogen hidup di sini, dengan
berbagai bentuk ciri khas dari setiap daerah tersebut, mulai dari komunitas
pecinaan, klenteng Budha Dharma, makam Tionghhoa dan Pura Hindu, karena itu pulalah kota Ampenan di sebut sebut sebagai kota miniatur dari
Indonesia. Pada saat kita menjelajah kota inipun kita akan di manjakan dengan
beragam kuliner khas dengan suasana kolonialnya, seperti warung mie, es kelapa
muda, dan tentunya masakan masakan khas Lombok juga banyak di temukan di kota
ini. Dan satu hari berwisata di kota ini akan semakin berkesan karena
pengunjung dapat menikmati keindahan alam berupa terbenamnya matahari atau
sunset di pantai puing puing pelabuhan yang tidak akan pengunjung temukan di
tempat lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar