Kamis, 16 Oktober 2014

Wisata Bangunan Kuno Peninggalan Sejarah di Pulau Lombok

Sebagai daerah yang berpenduduk asli agama Islam, pulau Lombok memiliki banyak tempat tempat peninggalan bernuansa Islam yang sangat menarik untuk di kunjungi. Berikut adalah bangunan bangunan bersejarah tersebut.

·        Masjid kuno Gunung Pujut

Bangunan Masjid Kuno gunung Pujut. Adalah sebuah Masjid yang di bangun di atas bukit yang terletak di di desa Sengkol Kecamatan Pujut Lombok Tengah, yang mana, mesjid ini merupakan serpihan sejarah penyebaran Agama Islam. Bentuk yang sangat unik sehingga banyak pengunjung yang sengaja datang ke tempat ini hanya untuk menyaksikan secara langsung Masjid yang terbuat dari bamboo dengan atap alang alang. Tiang penyangga utamanya ada empat buah dengan 28 buah penyangga lainnya. Kompleks bangunan masjid ini merupakan kompleks Pedewa, yaitu suatu sarana kegiatan ritual bagi penganut isalam Watu Telu pada masu dulu. Dimana pedewa ini terdiri dari empat bangunan berbeda, yaitu Pedewa Peringga, yang di gunakan khusus menyimpan harta kerajaan pada masanya, kemudian Pedewa Pujut, sebagai tempat semedi, selanjutnya Pedewa Dapur, merupakansebuah keratin atau istana, dan bekas pendopo yang letaknya tepat di depan pendewa dapur.

 Pedewa ini sendiri merupakan peninggalan Raja Majapahit yang berkelana dari jawa ke daerah timur. karena terimbas masa transisi penyebaran Islam di jawa pada saat itu. Menurut sejarah,, gunung pujut adalah tempat pusat pemerintahan raja Pujut yang memiliki kekuasaan pemerintahan sendiri, yang di perintah oleh raja raja dari keturunan Raja Majapahit. Jadi sebelum ajaran agama islam sampai di daerah ini, maka saat itu di daerah ini pernah dalam pengaruh ajaran Hindu, selain dengan adanya peninggalan sebuah kuburan bernama Sempana Majapahit yang dapat kita temukan di kaki gunung Pujut sebelah barat laut.

·        Pelabuhan Tua Peninggalan Belanda

Ampenan merupakan salah satu kecamatan yang nuansanya paling klasik di pulau Lombok, karena arsitektur bangunan bangunannya dominan bernuansa jaman Belanda dulu masih banyak berdiri kokoh hingga sekarang. Ampenan sebenarnya adalah kota pelabuhan pada jamannya, karena di ampenan ini dahulunya merupakan satu satunya pelabuhan di pulau Lombok, yang di bangun oleh Belanda berkisar antara tahun 1948, yang sekarang hanya tersisa patok patok besi , sebuah katrol yang sudah karatan, dan deretan bangunan bangunan dari penduduk yang datang dari seluruh penjuru negri, mulai dari kampung Tionghoa, kampung Bugis, kampung Melayu, kampung Jawa, kampung Bali, kampung Arab dan dari daerah lainnya yang heterogen hidup di sini, dengan berbagai bentuk ciri khas dari setiap daerah tersebut, mulai dari komunitas pecinaan, klenteng Budha Dharma, makam Tionghhoa dan Pura Hindu,  karena itu pulalah kota Ampenan  di sebut sebut sebagai kota miniatur dari Indonesia. Pada saat kita menjelajah kota inipun kita akan di manjakan dengan beragam kuliner khas dengan suasana kolonialnya, seperti warung mie, es kelapa muda, dan tentunya masakan masakan khas Lombok juga banyak di temukan di kota ini. Dan satu hari berwisata di kota ini akan semakin berkesan karena pengunjung dapat menikmati keindahan alam berupa terbenamnya matahari atau sunset di pantai puing puing pelabuhan yang tidak akan pengunjung temukan di tempat lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar